Merangsang Geliat Tahfidh Al-Qur’an di Zaman ‘Now

0
Militan.co-Triana Sri Hartati 

“Al-Qur’an adalah kalamullah yang qadim, yang tidak ada kebosanan untuk didengarkan.”
Begitu bunyi syair yang sering didendangkan oleh para penggali ilmu al-Qur’an. Al-Qur’an adalah peninggalan Nabi yang harus tetap lestari keilmuannya. Banyak aspek keilmuan yang dapat digali dari dalam Al-Qur’an. Diantaranya; dari segi penulisan al-Qur’an yang sering dikenal ilmu rasm, masalah keindahan bahasanya atau disebut balaagoh, keindahan rimanya, nahwu, sorof, qiroah dan masih banyak keilmuan yang bersumber dari kalam indah ini.

Dalam rangka memantapkan keilmuannya, tidak sedikit yang memilih menjadi hamalatul quran, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pondok pesantren tahfidz di perkotaan ataupun pedesaan. Mengkaji dan mempelajari al-Qur’an menjadi kegiatan yang mengasyikan di kalangan pesantren. Bagaiamana lagi, al-Quran adalah sumber kebenaran mutlak. Sehinga memang perlu adanya penjagaan keilmuan al-quran, agar tidak punah dan menjadi ilmu langka. Kalau bukan orang muslim, lantas siapa yang akan menjaga kalamuallah?
dalam Di zaman yang semakin maju ini, belajar memahami dan menghafal al-Quran semakin menjadi mudah. Brerbagai varian al-Qur’an dicetak oleh beberapa PT. Mulai dari al-Qur’an terjemah, terjemah perkata, al-Qur’an yang membantu belajar tajwid dengan cara memberi warna pada bacaan, terlebih umtuk para penghafal alquran ada al-Qur’an tikror, dan lain-lain.
Betapa lalai jika tidak bisa memanfaatkan perkembangan zaman yang sangat pesat ini. Semua serba mudah dan sudah tersedia. Bahkan didalam gadget dapat dinistal berbagai aplikasi penunjang untuk menghafal al-Quran. Jadi al-Quran dapat dengan mudah dibuka dimanapun berada.

Pesatnya perkembangan teknologi ini yang dapat menggiurkan dan dapat menggoyahkan niat awal seorang tahfid al-Quran. Nabi pernah bersabda bahwa; “Kebanyakan munafik ummatku adalah penghafal al-Qur’an”. Hadis tersebut sebagai cambuk pembangkit semangat para penghafal al-Qur’an. Diharapkan seorang peeghafal al-Qur’an tidak hanya lanacar bacaannya, akan tetapi mengerti maksud ynag terkandung dalam firman Allah dan berakhlak seperti yang dicontohkan dalam al-Qur’an.

Semakin banyak godan-godaan yang yang dapat menyerang seorang penghafal alquran, diantaranya; malas, coba tanya pada diri sendiri, lebih sering bersama al-Qur’an atau gadget yang ada digenggaman. Oleh karwna itu membangun pondasi keistiqomahan di tengah majunya perkembangan teknologi sekarang ini sungguh sangat perlu penguatan azzam dan kekuatan iman.

Tentu banyak kemulian penghafal al-Quran yang telah dijelaskan dalam beberapa hadis, dianataranya . Mampu menyelamatkan kedua orangtua. Sabda rasulullah s.a.w.:
“Daripada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”.
Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Quran berkata; “saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan.

Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.
Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “kerana anakmu hafal Al Quran.”
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)
Semoga kita semua termasuk umata nabi Muhammad yang senantiasa mendapatkan syafaat al-Quran. Aamiiin..
Oleh: Triana Sri Hartati, Dewan Asatidz TPQ Bina Insani dan Disciple Pondok Perkaderan dan Tahfidz Al-Qur’an Monash Institute Semarang

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top